Internasional
5 Langkah Menjadikan Indonesia Pusat Industri Farmasi

JAKARTA - International Pharmaceutical Manufacturers
Group (IPMG) mengungkapkan ada lima hal yang harus dipenuhi untuk
menjadikan Indonesia sebagai pusat riset dan pengembangan industri farmasi. Jika hal ini terpenuhi dapat menarik investor dan meningkatkan daya saing nasional.
Direktur
Eksekutif IPMG, Parulian Simanjuntak menerangkan, beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam industri farmasi, yaitu (1) istem politik yang
stabil dan transparan; (2) sistem kekayaan intelektual kelas dunia; (3)
pasar yang terbuka dan tanpa diskriminasi; (4) Jaringan yang kuat antara
sektor swasta dan akademisi; (5) insentif dalam hal pajak.
Â
(Baca: Peluang dan Tantangan Industri Farmasi di Indonesia 2017)
“Adanya
lingkungan yang ideal bagi sektor riset dan pengembangan akan menarik
para investor untuk menanamkan investasinya di Indonesia. Secara
langsung hal tersebut juga akan berkontribusi terhadap daya saing
nasional di industri farmasi, serta meningkatkan kemampuan terhadap
pemenuhan kebutuhan obat-obatan bagi pasien di Indonesia di era JKN
(Jaminan Kesehatan Nasional) yang maju,” ujar Parulian, dalam keterangan
resmi IPMG, Rabu (22/3/2017).
Â
Dia mengatakan IPMG sebagai
pelaku industri dan salah satu pemangku kepentingan di sektor kesehatan,
berkomitmen untuk dapat berkontribusi terhadap perbaikan dan
peningkatan sektor kesehatan Indonesia.
Anggota-anggota IPMG
aktif berpartisipasi, antara lain dalam mendukung program pemerintah
seperti keberlangsungan program JKN dan menegakkan praktek bisnis
beretika di sektor kesehatan.

- Percepatan Pengembangan Industri Farmasi Disambut Baik
- Cegah Vaksin Palsu, Jokowi Akan Tata Ulang Industri Farmasi
- Aplikasi Smartphone Pertama Pencegah Kehamilan Diketahui Lebih Baik dari Pil Kontrasepsi
- Pembukaan Pameran Kesehatan
- Aksi Sehat Apoteker Meriahkan HKN ke-52
